Minggu, 16 Juni 2019

Menjawab fitnah tentang 11 kebodohan Nabi Muhammad

Anda harus tau bahwa sering kali banyak kaum Nasrani berusaha menyebarkan fitnah keji. Salah satu contohnya di grup wa, ada seorang Nasrani mengirim pesan berjudul 11 kebodohan Nabi Muhammad. Ini merupakan salah satu hujatan mereka karena tak memahami Islam secara baik2. Mereka memahaminya dengan penuh kebencian terhadap Islam. Jadi, tanpa memahami Nabi Muhammad dan ajaran yang dibawanya, maka akan menjadi sangat kacau dan seolah-olah apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad itu tidaklah patut diteladani serta tidak patut untuk diikuti. Oleh karena itu, harus lah benar2 mengetahui tentang kisah asal-usulnya agar tidak ada kesalahpaham.

Saya membuat blog ini, tujuannya untuk
menjawab Fitnah Nasrani mengenai 11 kebodohan Nabi Muhammad SAW. Tak perlu banyak kata2 langsung kita bahas saja sebagai berikut :

1. Seorang Nasrani mengatakan bahwa
Muhammad mendirikan agama, karena dia mengira, nabi Musa adalah pendiri agama Yahudi dan nabi Isa adalah pendiri agama Kristen. Padahal tidak ada nabi-nabi yang mendirikan agama. 
Jawaban saya : Nabi Muhammad diutus oleh Allah Kepada seluruh manusia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah saja dengan mengakui keesahan Allah tanpa mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun. Artinya misinya untuk menyebarkan ajaran tauhid sama seperti para nabi terdahulu juga mengajarkan tauhid. Para Nabi mulai dari zaman Nabi Adam sampai Muhammad itu tugasnya untuk menyampaikan wahyu Allag dan mengenai pendiri agama Islam itu bukanlah Nabi Muhammad, melainkan penyebutan Islam ini sudah ada sejak zaman Nabi Adam bahkan sebelum Adam pun penyebutan Islam sudah ada. Islam artinya tunduk/patuh/berserah diri. Islam bukanlah agama yang dibuat oleh Nabi Muhammad akan tetapi sudah ada sejak zaman Nabi Adam, Ibrahim dll seperti yang tertera dalam Alquran yaitu
tentang Nabi Nuh
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim."(QS. Yunus: 72)
Tentang Nabi Ibrahim As
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam”. (QS. Al-Baqarah: 131).
Allah berfirman tentang Ya’qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).
Allah berfirman tentang Musa – alaihis salam –,
يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ
“Berkata Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim.” (QS. Yunus: 84)
Allah juga berfirman tentang Isa – ‘alaihis salam –,
آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52). 
Jadi, Islam itu sudah ada sejak zaman para Nabi. Kalau kalian masih ngotot bahwa Islam bukan agama para Nabi berarti kalian belum bisa menerima kenyataan dan Alkitab pun mengatakan bahwa para Nabi itu mengajarakan Tauhid bukan menduakan Tuhan. Para Nabi tak pernah memiliki keyakinan bahwa Tuhan itu memiliki anak.
2. Muhammad mengaku menerima kitab suci dari tuhan, karena dia mengira nabi Musa telah menerima kitab Taurat dan nabi Isa menerima kitab Injil dari tuhan. Padahal tidak ada nabi-nabi yang menerima KITAB dari Tuhan. Sepanjang sejarah, Tuhan agama Samawi tak pernah menurunkan KITAB KERAMAT apapun kepada umatnya, dan apa yang dianggap sebagai kitab keramat oleh umat Samawi adalah BUKU SEJARAH KARANGAN MANUSIA yang disakralkan karena di dalamnya berisi cerita tentang Tuhan.
Jawaban saya : Nabi Muhammad memang mendapat wahyu dari Allah berupa Alquran dan begitu pula dengan para Nabi seperti Nabi Musa dan Isa mereka juga mendapat wahyu dari Allah berupa Taurat dan Injil. Hanya Taurat itu diturunkan langsung Oleh Allah sedangkan Injil dan Alquran itu melalui perantaraan malaikta Jibril begitu pula dengan Zabur kitabnya Nabi Daud. Dan didalamnya itu berisi tentang ketauhidan yang mengeskan Allah, akan tetapi Injil dan taurat  yang sekarang bukanlah kitab Allah melainkan kitab yng sudah dicampuraduk dengan kata2 manusia. Kitab Alquran adalah kitab yang menyempurnakan kitab2 sebelumnya yang telah di rubah atau ditambah serta dikurangi oleh oknum2 yang tidak bertanggung jawab. Akibat kitab2 Allah terdahulu sudah di revisi maka Allah pun menurunkan  kitab terakhir yaitu Alquran sebagi petunjuk  dan pedoman bagi umat manusia serta menjelaskan kesalapahaman yang berada dalam kitab2 nabi terdahulu. Alquran diturunkan untuk memperingatkan manusia akan apa yang telah mereka perbuat. Selain itu, Alquran adalah kitab suci yang dijaga oleh Allah dari orng2 yang ingin mengubahnya. Dan hal ini jhuga dipertegaskan dalm Alquran bahwa kitab tersebut bukanlan perkataan seorang penyair, iblis, malaikat ataupun nabi melainkan perkataan Tuhan. Jikalau Alquran itu perkataan nabi maka tentulah didalmnya terdapat pertentangan tpi ternyata Alquran tidak berkontradiksi. Ini adalah penegasan dari Tuhan tentang tuduhan orang2 yang suka memfitnah. 
3. Muhammad mengajarkan label agama dapat menyelamatkan manusia ke surga, untuk itu dia membual tentang malaikat kubur yang bertanya apa agamamu, apa nama kitab sucimu, siapa nama tuhanmu, siapa nama nabimu, bla-bla-bla, karena dia mengira nabi Musa dan nabi Isa juga mengajarkan begitu. Padahal, yang memiliki pandangan sektarian seperti itu adalah umatnya, bukan nabinya. Muhammad tersesat karena dia kerap mendengar orang Yahudi berkata: “Siapa tidak masuk agama Yahudi tak akan masuk surga”, dan demikian pula dengan orang Kristen, juga berkata: “Siapa tidak masuk agama Kristen tidak akan masuk surga.” Dengan demikian, yang ditonjolkan adalah LABEL AGAMA dan bukan PESAN-PESAN MORAL. Padahal yang dibawa oleh para nabi adalah PESAN-PESAN MORAL, dan para nabi sama sekali tidak membawa label agama dan tidak pernah mengajarkan suatu label agama dapat membawa manusia ke surga.
Jawaban saya : Yang menjamin kita masuk Surga selain agama adalah Amal dan perbuatan itu merupakan kunci kita untuk memasuki Surga. Jadi, klo Agama tanpa amal dan iman berarti itu tidak akan menjamin masuk Surga dan sebaliknya, jika iman tanpa amal perbuatan maka tidak akan menjamin kita masuk Surga. Kunci untuk masuk Surag adalah iman dan amal perbuatan. Hal ini sudah dijelaskan dalam Alkitab dan Alquran. Dlm Alkitab mengajarkan bahwa dosa2 pun harus ditanggung sendiri dan untuk memperoleh hidup kekal harus mengumpulkan harta di Surga artinya berjuang sendiri dan melakukan perbuatan baik. Selain itu, dalam Alquran menyatakan bahwa orang2 yang beriman dan beramal shaleh akan masuk Surga sedangkan orang2 yang menyekutukan Tuhan akan masuk Neraka. Dalam Alquran pun menegaskan bahwa Islam adalah agama yang diridhai seperti berikut ini: 
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” [Al-Maidah: 3].
“Dan firman Allah ta’ala “Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanya Islam” adalah pengabaran dari Allah ta’ala bahwa tidak ada agama yang diterima di sisi-Nya dari siapa pun selain Islam, yaitu ajaran yang mengikuti agama para Rasul yang Allah ta’ala utus pada setiap masa, sampai diakhiri dengan Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, dimana Allah ta’ala telah menutup semua jalan untuk sampai kepada-Nya kecuali melalui jalan Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. 

4. Muhammad menyebut dirinya rasul sewaktu di Mekkah, dan menyebut dirinya nabi sewaktu bertemu orang-orang Yahudi di Medinah, karena Muhammad tidak paham apa itu rasul dan apa itu nabi menurut tradisi Samawi. Nabi adalah utusan Tuhan, sedangkan Rasul adalah utusan Yesus. Keduanya membawa misi yang berbeda. Nabi bertugas menyampaikan Firman Tuhan, sedangkan Rasul bertugas memberitakan Injil. Rupanya sewaktu di Mekkah Muhammad mendengar istilah “rasul” dari pendeta Waraqa, karena Waraqa menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Arab dan pasti Waraqa sering menyebut istilah itu dalam kotbah-kotbahnya. Dan istilah “nabi” dia ketahui dari orang-orang Anshar Medinah sewaktu ia berjumpa orang-orang itu di Aqabah. Orang-orang Anshar tersebut memberitahu Muhammad kalau orang-orang Yahudi Medinah sedang menanti-nantikan kedatangan seorang nabi yang dijanjikan Tuhan mereka, maka sejak itu pula Muhammad mengklaim dirinya juga sebagai “nabi”, walau di Mekkah dia mengaku dirinya “rasul”.
Jawaban saya :  Nabi   menyebutkan dirinya sebagai rasul dikarenakan dia dipilih oleh Allah sebgai Nabi dan Rasul untuk mendakwahi seluruh umat manusia agar mereka kembali kepada Allah. Hal ini dipertegaskan dalam Alquran sbb : “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi.” (QS.Al-Ahzab:40).
Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS.Al-Anbiya’:107)
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat” (QS.Al-Ahzab:21).
“Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS.An-Nisa’:80).

Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain).” (QS.An-Nur:63).
Kesimpulannya bahwa ia diangkat oleh Allah sebagai nabi dan rasul yang akan memimpin seluruh umat manusia.
Pengertian nabi dan rasul :
Nabi adalah utusan Allah yng diberi wahyu utk dirinya sedangkan rasul adalah utusan Allah yng diberi wahyu untk umatnya.

5. Muhammad membagi Qurannya ke dalam surat-surat, karena dia mengira surat-surat dalam Alkitab sebagai surat-surat kudus kiriman malaikat dari surga. Padahal surat-surat dalam Alkitab (Perjanjian Baru) tersebut adalah memang surat dalam arti sebenarnya, yaitu surat yang ditulis dan dikirim oleh rasul untuk para jemaah Kristen.

Jawaban saya : Yang membagi Alquran kedalam surah itu adalah Allah bukan Nabi Muhammad. Karena waktu itu, Alquran belum menjadi kitab seutuhnya tetapi masih menjadi firman Allah yang terpisah2. Setelah wahyu Allah selesai dan maka Alquran tersebut menjadi kitab suci yang dibukukan dan didalamnya ada surah2 dan ayat2 Allah tanpa mengubah, menambah dan menguranginya.

6. Muhammad membagi Qurannya ke dalam ayat-ayat, karena dia mengira ayat-ayat dalam Taurat, Zabur dan Injil adalah kalimat-kalimat sepenggal yang diwahyukan/didiktekan oleh Tuhan. Padahal pada awalnya Alkitab tidak terbagi dalam ayat-ayat, melainkan pembagian Alkitab ke dalam ayat-ayat itu dilakukan oleh pihak gereja. Nabi Musa dan para imam Yahudi tidak menulis kitab Taurat dalam ayat-ayat, demikian pula para penulis Injil juga tidak membagi kitab-kitabnya dalam ayat-ayat.

Jawaban saya : Alquran itu merupakan kitab Allah yang dibagikan dalam beberapa surah maupun ayat. Tetapi yang membagi2 kan ayat itu bukanlah Nabi melainkan hanya Allah. Alquran terpisah pisah dalam beberapa ayat yang mana dalam pisahan pisahan tersebut sangat efektif untuk menentukan kegunaan Alquran yang sesuai disemua zaman dan waktu.

7. Muhammad menyebut Isa sebagai Almasih, tanpa dia mengerti apa itu Almasih. Dia mengira Almasih adalah nama lengkapnya Isa. Kalau dia mengerti arti kata tersebut, tentu dia tak akan nekat mengaku dirinya sebagai Juruselamat (nabi yang dijanjikan) kepada orang-orang Yahudi.

Jawaban saya : Nabi Muhammad itu tidak asal asalan menyebut Almasih tanpa memahami makna, justru Nabi sangatlah paham dengan penyebutan Almasih untuk Nabi Isa As. Dia tau karena dari Alquran yaitu Wahyu Allah bukan karena ucapannya sendiri. Nabi tau gelar Almasih itu adalah juru selamat tpi bukan berarti dia Tuhan melainkan utusan Tuhan.

8. Muhammad mengatakan orang Kristen mempunyai 3 tuhan, yaitu Allah, Isa, dan Maryam. Jelas di sini ketololannya akibat ketidakmengertiannya tentang ajaran Trinitasnya Kristen.

Jawaban saya : Itu bukanlah perkataan Nabi melainkan Allah sendiri yang mengatakan dalam ayatnya. Melalui Alquran Allah sendiri membantah bahwa ia tidak mau disamakan oleh Makhluknya karena ia merupakan Tuhan yang cemburu. Semua para Nabi itu mengajarkan Tauhid yaitu mengesakan Allah bahkan Yesus atau Nabi Isa untuk mengajarkan Tauhid bukan trinitas. Ia mengakui bahwa yang lebih besar adalah Allah dan Isa tidak dapat berbuat apa2 dari diri sendiri melainkan dia berbuat sesuai kehendak Allah. Alkitab dan Alquran justru menegaskan akan keesahan Tuhan.

9. Muhammad mengatakan orang Yahudi menuhankan Uzair (Ezra). Sekali lagi ini adalah ketololan Muhammad karena ketidaktahuannya.

Jawaban saya : Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair adalah putera Allâh,” dan orang-orang Nasrani berkata, “al-Masîh adalah putera Allâh”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allâh memerangi (melaknat) mereka. Bagaimana mereka sampai berpaling? (31) Mereka menjadikan orang-orang alim mereka dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allâh dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putera Maryam. Padahal mereka hanya disuruh beribadah kepada Tuhan Yang Esa. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allâh dari apa yang mereka persekutukan.” [At-Taubah/9: 30 – 31].
Jadi, dalam ayat ini mempertegaskan bahwa orang2 Yahudi mengatakan bahwa Uzair itu Anak Allah dikarenakan sebagian orang awan Yahudi terheran2 dengan beliau, bagaimana mungkin beliau dihidupkan setelah wafat selama 100 tahun dan bagaimana bia ia menghafal seluruh isi Taurat tanpa salah sedikit pun. Nabi Musa pun tidak memiliki kemampuan seperti itu. Nabi Musa telah diberikan Taurat yang telah ditulis dalam sebuah kitab dan mengajarkannya. Mereka menyangka imi tidak mungkian terjadi kiaja Uzair hanyalah sekedar Nabi. Oleh karena itu, mereka mengatakan bahwa Uzair adalah anak Allah. Sebenarnya tidak semua orang Yahudi mengatakan beliau adalah anak Allah. Hanya sebagian aliraan Yahudi saja yang mengatakannnya.


10. Muhammad menyangka nabi Musa dan nabi Isa hidup pada zaman 
yang sama, padahal keduanya terpaut 1500 tahun lamanya. Dengan 
menceritakan keluarga Imran mempunyai tiga orang anak: Harun, 
Maryam dan Musa, dan Maryam binti Imran melahirkan anak bernama Isa 
Almasih, serta penyebutan Maryam sebagai Saudara Perempuan Harun, 
maka sudah terbuktilah bahwa Muhammad sebenarnya seorang IDIOT tak tau malu.

Jawaban saya : Nabi Muhammad tidak pernah mengatakan bahwa Nabi Musa dan Nabi Isa hidup dizaman yang sama. Dalam Alquran pun menegaskan bahwa tiap tiap para Nabi hidup dimasa tersendiri. Mengenai penyebutan Maryam saudara perempuan Harun bukan berarti Maryam hidup sezaman Nabi Musa melainkan itu merupakan garis keturunan. Memang karena Maryam dari garis keturunan Harun sama seperti Elisabeth.

11. Abraham menyembah YAHWEH, Musa mengajarkan Menyembah 
YAHWEH, Yesus Kristus mengajarkan menyembah YAHWEH, namun 
hanya Muhammad yang mengajarkan sembahlah ALLAH. Sungguh 
Muhammad Nabi Palsu yang mendapat Wahyu dari Gua Hantu Hira. 

Jawaban saya : Yahwe itu hanya sebutan saja bukan nama Asli Tuhan. Nama Asli Tuhan dalam bahasa Ibrani adalah elah sedangkan bahasa Arab adalah ilah. Tuhan para Nabi itu adalah Allah dan Tuhan Yahudi dan Islam itu adalah sama tak berbeda hanya penyebutan yang berbeda. 

Kesimpulannya bahwa tuduhan kaum Nasrani ini tidak benar. Mereka menuduh tanpa berdasarkan dalil mereka hanya mengatakan menurut kemauan mereka sendiri demi meruntuhkan akidah Islam.
Cara mereka ini karena adanya permusuhan sehingga dengan segala cara mereka melakukan demi kepentingan mereka sendiri. Seharusnya, kalian sadar bahwa dengan menyebarkan fitnah itu merupakan perbuatan yang tidak baik. Sadarlah wahai saudaraku !! Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah bagi kalian semua.